Setahun lalu……………
Aku masih bisa mencium tangannya,,
Aku masih bisa mengecup lembut pipinya,,
Aku masih bisa merasakan kharismanya seorang ayah,,
Aku masih bisa merasakan kasih sayang tulusnya,,
Aku masih bisa melihat wajah teduh penuh cinta,,
Jum’at , 26 Maret 2010 tepat puku 11.00 Wib
Ajal telah menjemput ayahku,, sosok yang paling aku sayang,, yang paling aku hormati,, yang paling aku patuhi,, yang amat sangat aku cintai...
Ya Rabbil’izzati...
Hamba tak pernah mengira ayah akan Kau panggil secepat ini...
Dalam usia belum genap 47 Tahun... Meninggalkan ibu dan ke tiga putri nya.....
Putri yg masih sangat kecil untuk merasakan kehilangan seorang ayah..
Meskipun sangat berat, ku coba untuk tegar sekuat mungkin..
Pikiranku kalut, pikiranku kacau, aku benar2 hilang arah saat itu...
Ibu yang telah keburu pingsan, tak kuasa melihat kepergian ayah. Dan aku mencoba tegar menemani saat terakhir beliau di dunia ini.. dengan kondisi yg amat sangat lemah, kucoba membimbing ayah untuk mengucap lafadz2 Alloh hingga nafasnya benar2 terhenti...
Innalillahi wainnailaihi roji’un...
Ayahku telah tiada....
Ayahku telah menghadap Alloh Swt dengan tenang...
Dan seketika itu aku sadar.... AKU ANAK YATIM.....
Ya .... Aku anak Yatim sekarang....
Kucoba menguatkan ibuku, meski beliau tetap meronta...
Dan aku kembali sadar....
Sekarang, akulah tumpuan keluargaku....
Aku anak pertama, dengan dua orang adik, dan ibu yg tak bekerja...
Ya Allah,, sungguh berat rasanya kulalui hidup ini sekarang...
Tp aku tak boleh menyerah..
Aku percaya ini adalah jalan terbaik yang Tuhan tunjukkan untuk ku dan keluargaku...
Tabahkan hati kami Ya Rabbi, Sabarkan hati kami, mudahkanlah kami melalui hidup ini tanpa sosok seirang ayah... Berikan tempat yang terbaik untuk alm ayah disana Ya Allah..
Sedikit catatan hati untukmu, AYAH..
Ayah...
Kepergianmu seketika mendewasakan aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama
Kepergianmu mengajarku
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu
semenjak kepergian mu
hidup ku bersama bunda tak seindah dulu
ku yang dulunya manja
kini harus tegar menghadapi segala tantangan yang ada.
akankah ayah kembali pulang???
akankah ayah mendengar ku bila ku panggil nama mu??
akankah ayah membela ku ketika mereka menertawai dan melukai ku???
dalam mimpi dan nyata ku
ku selalu ingin ayah kembali seperti dulu.
mendekap ku dalam belaian kasih nan tulus.
nama dan segala tentang mu telah terukir abadi dalam perisai hati ku.
Hari ini aku menemuimu, ayah
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya
Aku Merindukanmu, Ayah……….
Kutulis dengan penuh tangis haru,
Kamis, 24 Maret 2011 : 23.15 Wib
About Me
- mustikasari
- It's real me.. Dgn segala kekurangan dan kelebihan yg Q punya.. Q pasti bisa mendapatkan yg terbaik.. diterima di perguruan tinggi negeri kedinasan adalah impianku dari dulu, dan sekarang alhamdulillah mimpi itu telah terwujud.. atas dukungan dari semuanya... terimakasih Tuhan, terimakasih keluargaku, terimakasih wo de ai, terimakasih temen2 semua.... Selalu optimis untuk menjadi yg terbaik..
Followers
November 8, 2011
Aku Merindukanmu, Ayah...
Posted by mustikasari at 7:32 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment